PAKAN TERBAIK

Pakan untuk anakan yang baru menetas dapat diberikan makan cacing sutra, cacing beku, kutu air beku, pellet yang halus dll. Pada umumnya apapun makan dapat dimakan oleh lobster air tawar karena di habitat asalnya apapun yang ada diperairan akan dimakannya, karna lobster air tawar memang tidak susah seperti jenis udang atau ikan lainnya.Tetapi berdasarkan hasil penelitian, agar pertumbuhan lobster lebih cepat sebaiknya lobster diberi pakan yang mengandung perotein segar, contohnya cacing.

Untuk proses pembenihan, anakan lobster yang berukuran 5 inci dengan jumlah telur kurang lebih 400 butir dapat dapat menghabiskan sekitar 2 liter cacing sutra dengan harga Rp 10.000. per liter untuk makan perbulan. Dengan waktu 2 – 3 bulan dapat mengahasilkan bibit ukuran 2 inci Up.

Sedangkan untuk proses pembesaran, bibit lobster yang berukuran 2 inci dengan pembesaran 5 – 6 bulan pada perinsipnya bisa kita berikan apa saja, tetapi protein segar sebagai menu utama dan pellet lobster atau sayuran sebagai menu selingan. protein segar pun sangat bervariasi mulai dari cacahan ikan sampai  usus atau jeroan ayam dan keong mas. Dan ternyata keong mas memiliki kandungan protein yang sangat lengkap dan gizi yang banyak dan mudah dicari atau dikembangbiakan. Agar lobster bisa tumbuh sehat dan bongsor, harus tersedia air yang cukup, oksigen terlarut yang cukup agar bisa merubah zat-zat makan menjadi daging dan pakan yang berprotein segar. Maka lobster akan tumbuh cepat dan dapat mempersingkat waktu pemanenan.

HABITAT ASLI LOBSTER AIR TAWAR

Lobster air tawar biasanya hidup di danau, rawa atau sungai yang terletak di kawasan perairan papua nugini dan Australia. Umumnya tempat hidup (habitat) lobster air tawar memiliki ciri-ciri khusus, seperti sungai yang tepinya dangkal dan bagian dasarnya terdiri atas Lumpur, pasir dan bantuan.

Suhu untuk pertumbuhan lobster adalah 26 – 310 C. dengan kandungan oksigen terlalut (02) 3-5 ppm, dan PH 6 – 8,5. sebetulnya ini tidak berpengaruh terlalu besar harus mengikuti patokan diatas. Namun cara yang sangat sederhana misalkan untuk kolam yang akan diisi air hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 1 hari 1 malam dengan tambahan supplay oksigen terlarut seperti pompa atau aerator gunannya agar ph air menjadi naik atau stabil dikisaran 7 dan oksigen terlarut akan naik sampai 4-5 ppm dan untuk suhu tidak sudah cukup dengan iklim seperti di Indonesia ini.

Supplay oksigen terlarut itu sangat sekali dibutuhkan untuk kelangsungan hidup lobster. Media persembunyian juga harus ada agar gunanya mengurangi tinggat bertemunya lobster dengan yang lain. Karna lobster memiliki sifat kanibalisme yang tinggi ini bisa kita hindari dengan memberi tempat persembunyian yang banyak seperti batu bata roster, genteng, pipa paralon yang dapat disesuaikan dengan ukuran lobster, paranet angrek atau karung. 

BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR

Budidaya lobster air tawar terdiri atas 2 fokus kegiatan, yaitu pembenihan dan pembesaran. Budidaya lobster air tawar sangatlah mudah dan tidak harus memiliki keahlian khusus seperti budidaya udang lainnya atau ikan air tawar. yang terpenting harus dengan oksigen yang cukup didalam air dan pakan yang cukup (tidak berlebihan) maka lobster akan tumbuh sempurna dan bongsor. selain itu budidaya lobster air tawar juga  tidak meyita banyak waktu. lobster air tawar cukup diberi makan pada pagi dan sore hari, sedangkan untuk pembersihan kolam dan pensortiran setelah panen dapat dilakukan pada waktu libur.


1. Pembenihan adalah menghasilkan bibit atau anakan lobster air tawar hingga ukuran 2 Inci. Yang diperlukan adalah Induk Berkualitas yang tidak mudah terserang penyakit dan bukan dari hasil perkawinan sedarah (inbreeding) pasalnya perkawainan sedarah akan menghasilkan lobster berkelamin ganda atau intersex. Apa yang dibutuhkan pada segmen pembenihan adalah induk lobter air tawar yang terdiri atas 5 betina+4jantan dengan kepadatan tempat pembesaran 50cmX50cm dengan tinggi air mak 30 cm dengan atap tertutup atau bisa memberi atap sebuah paranet untuk tanaman angerek atau Terpal. Untuk kolam perkawinan diusahakan maksimal 1m2. karena kalau kapasitas sedikit sedangkan kolam terlalu besar akan mengurangi lobster memilih pasangannya, karena mereka jarang bertemu. Dan untuk medianya pembenihan tidak harus memiliki lahan yang terlalu luas perkawinan indukan cukup mengunakan aquarium atau kolam semen dan pembesaran anakan hingga ukuran 2 inci dapat dilakukan dikolam semen juga.

langkah awal pembenihan yaitu induk lobster air tawar yang telah dikawinkan dalam kolam semen, setelah 2 minggu kolam dikuras semua maka akan ada lobster yang sudah gending telur. kemudian lobsternya telah hamil dipindahkan kedalam kolam atau aquarium untuk masa pengeraman 1 bulan setelah itu lobster dipindahkan ke kolam semen untuk penetasan anakan lobster. biarkan anakan lobster besar hingga ukuran 2 inci selama 2 bulan. untuk induk lobster ukuran 4 Inci dapat menghasilkan 200 ekor telur dengan tingkat kematian 15%. Semakin besar ukuran lobster dan semakin sering lobster dikawinkan maka lobster tersebut akan semakin banyak menghasilkan telur.
2. Pembesaran adalah menghasilkan lobter ukuran konsumsi, biasanya untuk lobster air tawar yang disajikan di restoran ukuran Per Kg isi 10-12 ekor. Yang dibutuhkan yaitu bibit lobster air tawar ukuran 2 inci untuk pembesaran. pada tahap pembesaran harus memiliki lahan agak sedikit besar dan disarankan untuk menggunakan kolam tanah, agar lobster dapat hidup seperti dihabitat aslinya.berdasarkan beberapa riset pembesaran lobster air tawar di kolam tanah lebih baik jika dibandingkan dg pembesaran di aquarium, kolam semen, bak fiber, kolam terpal, kolam karper. lobster yang di besarkan di kolam tanah akan lebih cepat pertumbuhan. adapun kapasitas kolam maksimal 10 ekor lobster per meter. Dan ini harus dipisahkan antara jenis kelamin betina dan jantan agar ketika pembesaran lobster tidak kawin. Dan diusahakan untuk kelamin jantan saja yang dibesarkan karena memang jantan lebih cepat pembesaran dibanding betina.
masa pembesaran lobster adalah 6 bulan, kemudian lobster dapat dipanen hingga ukuran 10 -12 ekor per Kg.